Dapur merupakan bagian kunci dari suatu rumah karena aktivitas memasak dimulai dari sana. Bagi sebagian pemilik rumah, dapur akan terasa nyaman jika dilengkapi dengan kitchen set. Kitchen set di dapur berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan masak dan peralatan makan, kemudian kitchen set juga dapat menunjang estetika ruangan.

Bahan pembuatan kitchen set biasanya terbuat dari kayu, baik kayu solid (jati, jati belanda, dan lainnya) atau kayu olahan (multipleks, mdf, dan lainnya).

Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. “Kalau kayu solid biasanya jarang dilapis dengan lapisan lainnya (HPL, multipleks, veneer) jadi langsung menggunakan serat urat, finishing dengan coating kayu,”

Untuk kitchen set berbahan kayu solid ini tentu memiliki harga yang lumayan mahal. Tetapi, jika kayu solid jenis jati belanda harganya masih terjangkau. “Makin tinggi (sedikit mata kayu) biasanya makin mahal,” lanjut dia. Sementara, jika pembuatan kitchen set menggunakan kayu olahan biasanya perabot itu dilapisi kembali baik menggunakan HPL, multipleks, veneer, dan sebagainya. Jika sudah berbahan dasar HPL maka tidak perlu melakukan finishing.

Mengenai ketahanan bahan, musuh utama kayu, baik kayu solid maupun kayu olahan, yakni rayap dan kelembaban yang tinggi. “Selama tidak ada rayap (atau dilapis dengan anti rayap) dan tidak di area lembab harusnya akan cukup tahan lama. Ada beberapa jenis kayu solid yang cenderung tidak diminati rayap seperti kayu jati, kayu damar, dan kayu merbau. Meski begitu, ia menambahkan, setiap bahan organik tentu ada umurnya. Apalagi jika perawatannya tepat dan sesuai maka kayu bisa bertahan sampai belasan tahun tanpa perbaikan yang berarti. “Bisa sampai 13-19 tahun.

Konsultasi dan Informasi seputar produk furniture HPL

Hubungi Kami : 0812-9000-8028/ 0812-9000-8038

( Service area JABODETABEK, Bandung, Cirebon dan Banten )

error: Hubungi Kami 0812-9000-8038
×